LingkarMadura.com - Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun diperkosa di sebuah restoran terkenal yang ada di Pretoria, Afrika Selatan )Afsel). Pelaku pemerkosaan telah ditangkap. Kasus ini memicu kemarahan publik setempat.
Dituturkan juru bicara Kepolisian Afsel, Lungelo Dlamini, seperti dilansir CNN, Kamis (27/9/2018), pria berusia 20 tahun yang merupakan pelaku pemerkosaan telah ditangkap. Pelaku ditangkap di restoran yang menjadi lokasi pemerkosaan pada Sabtu (22/9) lalu.
Identitas pelaku tidak diungkap ke publik. Dlamini hanya menyatakan bahwa pelaku telah dijerat dakwaan pemerkosaan dan kepemilikan narkoba.
"Seorang tersangka telah ditangkap dan telah hadir di pengadilan pada Selasa (25/9) waktu setempat atas kasus ini," sebut Dlamini dalam pernyataannya.
"Tersangka tetap dalam tahanan hingga sidang membahas uang jaminannya digelar," imbuhnya. Dlamini menyatakan dirinya tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut karena Otoritas Penuntutan Nasional telah mengambil alih kasus ini.
Laporan media-media lokal menyebut korban sedang pergi ke toilet ketika pelaku menariknya dan membawanya ke dalam toilet pria. Pemerkosaan terjadi di dalam toilet pria di sebuah restoran keluarga yang terkenal di Pretoria.
Tidak diketahui pasti mengapa korban tidak didampingi orangtuanya saat pergi ke toilet. Saat ibunda korban mencari putrinya, dia mendengar suara-suara aneh dari toilet pria dan lantas memberitahu pengunjung lainnya di restoran itu.
Kasus ini memicu kemarahan publik Afsel, terlebih di tengah tingginya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam kasus terpisah yang terjadi pekan ini, seorang remaja putri berusia 17 tahun yang baru melahirkan di rumah sakit setempat, diperkosa oleh seorang pria yang menyamar sebagai dokter. Otoritas setempat menyebut kasus itu terjadi di sebuah rumah sakit di Provinsi Eastern Cape.
Pada Agustus lalu, seorang mahasiswi berusia 23 tahun tewas bunuh diri setelah dua bulan sebelumnya melaporkan pemerkosaan yang dialaminya di kampus. Pelaku pemerkosaan adalah rekan sesama mahasiswa.
"Sistem peradilan di Afrika Selatan terlalu ringan terhadap kejahatan tidak manusiawi. Pemerkosaan, perdagangan manusia, penganiayaan anak dan pembunuhan seharusnya dihukum lebih berat," kata pengguna Twitter bernama Evelyn Lobelo.
"Anda bisa diperkosa di mana saja di Afrika Selatan. Rumah sakit, tempat kerja, di rumah Anda sendiri, di dalam taksi/Uber/Taxify, sekolah dan sebagainya... Anda hanya bisa berharap dan berdoa agar itu tidak terjadi pada Anda. Wanita merasa takut setiap hari di SA (Afsel). Karena bahkan pria-pria yang kita percayai bisa bertindak tidak benar," tulis Tandolwethu Zizipho Dingana via Twitter.
"Afrika Selatan telah menjadi film horor berjalan. Penganiayaan, pemerkosaan dan pembunuhan telah menjadi budaya yang trending. Ini menyakitkan, ini mengerikan dan ini atmosfer yang buruk bagi generasi baru dan yang akan datang untuk dilahirkan. SA adalah tempat berbahaya untuk membesarkan seorang anak perempuan," ucap TloTlo Boom via Twitter.