LingkarMadura.com - Sebuah kelompok milisi sipil bernama Gugus Tugas Gabungan Sipil atau CJTF berhasil membebaskan 833 anak-anak di timur laut Nigeria dari sekapan militan Boko Haram, Jumat, 12 Oktober 2018. Keberhasilan ini adalah kabar gembira bagi UNICEF dan seluruh masyarakat Nigeria.
Dikutip dari situs vanguardngr.com pada Sabtu, 13 Oktober 2018, memerangi kelompok garis keras Boko Haram bukan perkara mudah. Militan Boko Haram adalah warga negara Nigeria yang melancarkan sebagian besar terornya di Nigeria. Selama tujuh tahun pemberontakannya, Boko Haram telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang.
Serangan teror yang dilakukan Boko Haram pernah membuat mendiang Senat Amerika Serikat, John McCain, geram. Dia mengatakan, jika dia menjadi Presiden Amerika Serikat, dia akan mengirimkan pasukan untuk menyelamatkan penculikan anak-anak oleh Boko Haram tanpa harus menunggu izin.
Petugas mengevakuasi tubuh teroris di pasar ternak Kasuway Shanu, Nigeria. Kelompok teror Boko Haram telah menewaskan 15.000 orang dan selama tujuh tahun aksi pemberontakannya. Dailymail.co.uk
Situs vanguardngr.com melaporkan Boko Haram didanai oleh mendiang Muammar Gaddafi, Diktator dari Libya, yang berkeras Nigeria harus dibelah menjadi dua negara. Wilayah Selatan untuk masyarakat pemeluk Kristen dan pemeluk Islam di wilayah utara Nigeria. Saat pemerintahan Gaddafi tumbang, kondisi di Nigeria segera berubah menjadi radikalisme.
Kelompok radikal Boko Haram saat ini telah menjadi kelompok teroris paling bengis dan mematikan di dunia. Mereka bertanggung jawab untuk kematian yang lebih banyak dibanding kematian yang disebabkan kelompok teroris lainnya. Sebuah sumber menyebut kelompok Boko Haram berisi orang-orang yang suka membunuh.
Pemerintah Nigeria berjanji melawan teror Boko Haram. Pada 1 Oktober 2018, Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, bersumpah pemerintahannya tidak akan membiarkan Boko Haram menguasai satu wilayah pun di Nigeria, menghancurkan demokrasi negaranya dan menolak ajaran Boko Haram yang melarang anak-anak mendapat pendidikan.
"Doa kami bagi para korban serangan Boko Haram dan keluarga korban. Kami tahu tujuan Boko Haram, diantaranya menguasai wilayah. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi. Kami akan melanjutkan dukungan pada upaya yang dilakukan seluruh pihak termasuk lembaga nirlaba, masyarakat, pemuka agama dan pemerintah daerah dalam menyelesaikan masalah ini," kata Presiden Buhari.
Tak mudah memerangi Boko Haram yang bagi masyarakat Nigeria seperti musuh dalam selimut. Masyarakat sulit memahami mengapa para militan itu memerangi mereka yang sama-sama satu bangsa.
Pembentukan CJTF pada 2013 di negara bagian Borneo, Nigeria, untuk menghadapi Boko Haram telah menjadi secercah harapan bagi masyarakat bahwa teror Boko Haram akan segera berakhir. Perlawanan yang dibuat CJTF pada 2017 berhasil mengakhiri rekrutmen anak-anak berusia 15 tahun-an untuk dijadikan anggota Boko Haram.
Pada 11 Oktober 2018, CJTF kembali berhasil mencatatkan kesuksesan dengan membebaskan 833 anak-anak dari sekapan Boko Haram. Deputi Perwakilan UNCEF di Nigeria, Pernille Ironside, mengatakan keberhasilan ini adalah sebuah tonggak dalam mengakhiri rekrutmen anak-anak untuk menjadi militan kelompok bersenjata atau mendukung pemberontakan Boko Haram. (TC/Nas)