LingkarMadura.com - Orang terkaya Hong Kong, Li Ka-Shing memberikan sumbangan sebesar US$ 5 juta atau setara Rp 75 miliar bagi korban gempa Palu dan Gonggala, Sulawesi Tengah.
Bantuan tersebut terdiri dari US$ 2 juta dari CK Hutchison Holdings dan US$ 3 juta dari Li Ka Shing Foundation. Dana tersebut, diberikan melalui Sustainable Development Goals (SDG) Indonesia One.
"Jadi dana ini dimasukan dalam SDG Indonesia One," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Aula Dhanapala, kompleks Kementerian Keuangan, Jumat (5/10/2018).
Di Hong Kong, Li Ka-Sing dijuluki 'Superman' karena keahlian dan ketajamannya dalam berbisnis. Perusaahan Li adalah bagian dari perjalanan negara Hong Kong itu sendiri. Di mana perusahaannya memberikan layanan yang menyediakan segala rupa barang dan jasa di Hong Kong dari layanan internet sampai jaringan supermarket.
Mengutip AFP, Jumat (16/3/2018), keputusan Li dalam berbisnis sangat memengaruhi harga properti di Hong Kong sehingga banyak investor yang berpedoman pada kata-katanya.
Li Ka-shing adalah Chairman CK Hutchison Holdings Ltd. Li lahir pada tahun 1928 di Kota Chaozhou, China daratan. Dia dan keluarganya melarikan diri ke negara tetangga, Hong Kong, selama Perang Sino-Jepang. Li masih bisa mengingat bom yang dijatuhkan di kampung halamannya saat ia berada di sekolah dasar. Ia mengatakan hal ini langsung kepada Majalah Forbes di 2012.
Dia pertama kali memulai bisnisnya sendiri pada tahun 1950 dengan memproduksi bunga plastik. Tapi setelah melakukan diversifikasi ke properti, dia melihat keuntungan besar di tahun 1960-an dan dalam dekade berikutnya bisnisnya melebar ke banyak sektor di Hong Kong.
Perusahaannya memiliki minat jangka panjang di pasar luar negeri, serta melakukan investasi di sektor properti dan energi pada tahun 1980-an.
"Dia layak mendapat julukan 'Superman', tapi mungkin dia tidak cocok sebagai pemimpin untuk masa depan," jelas The Global Times, sebuah surat kabar yang dekat dengan partai komunis China yang tengah berkuasa, ketika menulis tentang Li di tahun 2015.
Forbes di tahun 2018 menempatkan Li di posisi 23 sebagai orang terkaya di dunia. Ia hanya terpaut tiga tempat di belakang pendiri Alibaba Jack Ma dan enam angka di belakang pendiri Tencent Ma Huateng.
Pada Maret 2018, Li Ka-Shing memutuskan untuk mengundurkan diri dari seluruh kerajaan bisnisnya pada usia 89 tahun. Li Ka-shing memutuskan pensiun setelah 70 tahun berkutat di perusahaan yang dibangunnya sendiri dan fokus pada kegiatan filantropi. (cnnindonesia)