Lingkarmadura.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menanyakan data yang dirujuk calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ketika menyatakan 99 persen masyarakat Indonesia berekonomi pas-pasan.
Prabowo menyatakan 99 persen masyarakat Indonesia berekonomi pas-pasan saat berdialog dengan ratusan emak-emak pendukungnya di Bali, Jumat (19/10).
Menurut Prabowo, banyak rakyat masih kelaparan meski Indonesia sudah merdeka 73 tahun.
Pramono pun menjawab pernyataan Prabowo itu dengan survei mengenai tingkat kepuasan publik.
"Survei Litbang Kompas terakhir, kepuasan publiknya masih sangat tinggi. Artinya, kritik yang disampaikan Pak Prabowo, angka 99 persen itu dari mana? Kami tidak tahu," kata Pramono di Kompleks Istana Bogor, Senin (22/10).
Survei Litbang Kompas pada 24 September-5 Oktober menunjukkan tingkat kepuasan publik di angka 65,3 persen. Angka itu menurun sekitar 6,9 persen dibanding survei April 2018.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kemiskinan Indonesia Maret 2018 sebesar 9,82 persen. Itu merupakan titik terendah persentase kemiskinan sejak tahun 1999.
Persentase itu setara dengan 25,92 juta penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan.
Angka itu menurun dibanding September 2017. Saat itu, BPS merilis persentase kemiskinan tercatat sebesar 10,12 persen atau setara dengan 26,58 juta orang penduduk miskin di Indonesia.
"Tapi yang jelas persentase orang kaya dan miskin ada angkanya. Tapi yang jelas sekarang ini kemiskinan itu menurun, sekarang sudah single digit 9,82. Artinya apa? Pemerintah sudah bekerja on the right track," kata mantan Sekjen PDI Perjuangan ini.
Pramono pun melemparkan sindiran kepada Prabowo. Kata Pramono, nama Prabowo tidak ada di antara 99 persen masyarakat berekonomi pas-pasan.
"Ya, satu persennya pasti Pak Prabowo," tutur Pramono. (cnn)