LingkarMadura.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut Prabowo Subianto sebaiknya mundur dari Gerindra terkait urusan kursi wagub DKI yang belum selesai-selesai. Gerindra memiliki tafsir tersendiri terkait ucapan Fahri.
"Saya yakin maksud FH adalah Pak Prabowo jelang Pilpres ini fokus kepada masalah Pilpres dan masalah masalah lain seperti wagub DKI diserahkan kepada struktur partai: Tim DPP atau DPD DKI. Hal ini yang sekarang sudah dilakukan Prabowo menyerahkan kepada Gerindra DKI," ujar Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid lewat pesan singkat, Jumat (2/11/2018).
Saat ini, PKS-Gerindra selaku pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno belum memutuskan secara final nama pengganti Sandi yang jadi cawapres Prabowo. Alih-alih Gerindra DKI sudah menyorongkan M Taufik, namun PKS DKI belum deal.
"Tapi tim DPP dan DPD juga melihat sejarah hubungan Gerindra dan PKS tentang pencalonan di Jabar, di DKI dan pencalonan capres-cawapres," sebut Sodik.
Sebelumnya, menurut Fahri, Prabowo seolah-olah terlibat dalam polemik Wagub DKI. Dia menyarankan Prabowo fokus pada Pilpres 2019.
"Wagub itu kan tergantung DPRD ya, partai hanya mencalonkan. Simulasinya kan di DPRD mana yang akan diterima mana yang tidak, itu kan tergantung DPRD. Kita lihat aja dinamikanya itu," kata Fahri kepada wartawan setelah menghadiri Deklarasi Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Aceh di Banda Aceh, Kamis (1/11).