LingkarMadura.com - Komunitas Rainbow Bandung mendeklarasikan dukungan kepada Pasangan Capres Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. Dukungan tersebut, diberikan karena dianggap dapat mengakomodir kaum minoritas atau termarginalkan.
"Deklarasi dukungan Komunitas Rainbow ini, dengan harapan adanya perubahan presiden yang membawa kondisi yang lebih baik dari sekarang," ungkap Koordinator Komunitas Rainbow, Keukeu di Hotel Zest, Jln. Sukajadi, Kota Bandung, Kamis (4/4/2019).
Berdasarkan data yang dimiliki oleh pihaknya, 89,3 persen tindak kekerasan sering terjadi terhadap kaum Minoritas LGBT, dimana 79,1 persen dalam bentuk kekerasan psikis, 46,3 persen dalam bentuk kekerasan fisik, 26,3 persen dalam bentuk kekerasan ekonomi, 45,1 persen dalam bentuk kekerasan seksual dan 63.3 persen dalam bentuk kekerasan budaya.
Menurutnya, setiap warga negara mendapatkan hak yang sama untuk hidup, berserikat, berkumpul dan melaksaanakan aktivitas seperti yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945. Akan tetapi, hal tersebut seakan tidak berlaku bagi pihaknya yang merupakan kaum minoritas.
"Kami juga mempunyai tujuan dan cita-cita untuk mewujudkan kesamaan dan kesetaraan juga keadilan bagi perjuangan hak asazi dasar kami. sebagai manusia yang merupakan kodrat dari Sang Pencipta," katanya.
Dikatakannya, visi dan misi yang diusung pasangan Prabowo-Sandi, memiliki harapan besar bagi pihaknya. Karena membawa angin segar bagi kami kaum minoritas, yang selalu menuntut perjuangan kebebasan dan Hak Azazi Manusia sebagai bangsa yang merdeka di Indonesia.
"Kami melihat pada butir keempat janji kampanyenya, meskipun masih dalam bentuk janji kampanye. Akan tetapi, kami yakin kepada pasangan Prabowo-Sandi terhadap keberlangsungan kami," ujarnya.
Keukeu menjelaskan, walau pemerintahan telah berganti dari waktu ke waktu, akan tetapi masih banyak terjadi diskriminasi terhadap komunitas atau kaumnya. Bahkan hingga saat ini, belum ada satupun rezim pemerintahan yang memiliki perhatiaan serius kepada kaum LGBT di lnddonesia, termasuk dalam pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.
Lebih jauh dalam Pimilu 2019, pihaknya tidak ada alasan untuk mendukung pasangan Jokowi -Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil presiden 2019-2024 Indonesia kedepan. Karena pihaknya merasa telah diabaikan dan tidak mendapatan keadilan bagi keberlangsungan kaumnya kedepan.
"Apalagi sosok Ma'aruf Amin yang merupakan Cawapres Jokowi merupakan sosok yang paling keras, melakukan perlawanan terhadap kami kaum minoritas. Pernyataannya yang sangat menolak untuk keberlangsungan kami, ketika masih menjabat sebagai Ketua MUI," tambahnya.