Lingkarmadura.com - Setelah China Open Super 1000 selesai dilaksanakan dan menghasilkan lima jawara dari lintas negara. Yaitu, tunggal putra dari Indonesia, Anthony Ginting. Tunggal putri dari Spanyol, Carolina Marin, ganda campuran dari tuan rumah, China, Siwei/Yaqiong, ganda putri dari Japan, Misaki/Ayaka dan ganda putra dari Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup, para pemain bulutangkis dunia menatap turnamen selanjutnya.
Tanggal 25-30 September akan digelar Korea Open Super 500. Sayang, Korea Open tidak pernah membuat para pemain unggulan tertarik untuk melibatkan diri sebagai peserta.
Tahun lalu, dari sektor tunggal putra terjadi all Indonesian final antara Anthony Ginting melawan Jonatan Christie. Waktu itu Ginting, sapaan akrabnya berhasil kalahkan Jojo untuk kemudian keluar sebagai pemenang medali emas.
Bayangkan, Super 500 saja berhasil dikuasai oleh para pemain Indonesia. Padahal penampilan Ginting dan Jojo tahun lalu masih angin angin-an.
Itu membuktikan bahwa turnamen Korea Open memang tidak dibidik oleh para pemain kelas elit dunia.
Para pemain top bulutangkis Indonesia pun ramai ramai absen pada Korea Open ini. Seperti Minions dan Owi/Butet dll. Rata-rata pemain yang ikut ke Korea Open adalah para pemain junior.
Hanya dari tunggal putra, Indonesia menurunkan kekuatan penuh. Yaitu Ginting, Jojo, Tommy Sugiarto dan Ihsan.
sementara dari sektor ganda putra, Indonesia hanya menurunkan satu pemain belia atas nama Akbar/Reza. Greysia/Apriyani yang sebelumnya namanya tercatat akan bermain harus menarik diri akibat cedera yang dialami oleh, Apriyani.
Ganda putri hanya menyisakan dua wakil. Anggi/Ketut dan Della/Rizki.
Sementara untuk ganda campuran, Indonesia menurunkan kombinasi senior junior. Pitha/Rinov yang sore ini juara Indonesia Master Super 100 akan berlaga di Korea Open Super 500. Selain itu ada Ronald/Anisa, Hafiz/Gloria dan Praveen/Melati.