sumber image:serambimata.com |
LingkarMadura.com – Maraknya kabar bohong alias hoax makin mengkhawatirkan. Tak hanya melibatkan masyarakat kecil, kabar yang identik fitnah, adu domba dan ujaran kebencian itu juga kerap melibatkan orang-orang penting. Viral kasus rekayasa kekerasan yang sengaja dilakukan seorang aktivis yang menjadi tim sukses salah satu kandidat Capres-Cawapres, Ratna Sarumpaet adalah peristiwa hoax terbesar sepanjang sejarah yang menyeret orang penting, politisi bahkan seorang calon presiden.
Belum selesai kasus hoax yang menghebohkan jagat maya itu, pada waktu yang hampir bersamaan kasus serupa juga muncul di media sosial. Meskipun tidak seheboh rekayasa dan kebohongan Ratna Sarumpaet, namun kabar hoax kali ini cukup membuat kaget dan kecewa netizen terutama para alumni dan simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo. Bagaimana tidak, foto hoax dilakukan dengan sengaja mencatut nama KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh pesantren dengan belasan ribu santri dari berbagai belahan nusantara tersebut.
Di dalam foto yang beredar di media sosial tersebut, pelaku sengaja mengedit dengan menambah kalimat “2019 Ganti Presiden, pilih pilhan Ulama no.2”. Kontan saja, beredarnya foto editan itu mendapat reaksi dan kecaman dari para alumni dan simpatisan pesantren yang sudah berusia lebih satu abad tersebut. Pasalnya hingga saat, kiai muda yang akrab disapa Kiai Azaim tersebut belum mengeluarkan sikap apapun terkait dukung mendukung terhadap pasangan yang maju pada Pilpres 2019.
Lembaga di bawah naungan Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Ma’had Aly selaku pihak yang medesain foto tersebut mengaku sebagai pihak pertama kali yang mendesai foto tapi hanya berisi pesan yang bersifat umum, bukan dukung mendukung terhadap kandidat tertentu. Pesan yang ditulis di bawah gambar Kiai Azaim didampingi para santrinya tersebut berbunyi “jangan serahkan negeri ini kepada para koruptor penghianat bangsa yang hanya berbuat demi kepentingan diri sendiri”.
“Dihimbau kepada seluruh warganet bahwa gambar ini memang didesain oleh tim krearif Ma’had Aly. Namun tulisan “2019 ganti presiden” dan “pilih pilihannya ulamak no.2″ itu tambahan dari orang yang tidak bertanggung jawab”, tulis akun facebook resmi Ma’had Aly Situbondo.
Atas beredarnya gambar hoax tersebut, Wakil Mudir Ma’had Aly, KH. Muhyiddin Chotib menegaskan, akan melaporkan pihak yang tidak bertanggung jawab yang telah dengan sengaja mengedit dan menyebarkannya di media sosial kepada pihak berwajib. Hal itu dilakukan agar menjadi pelajaran bagi pengguna media sosial untuk tidak mudah membuat dan menyebarkan kabar hoax dengan cara mencatut nama dan gambar seseorang untuk kepentingan politis yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.