LingkarMadura.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Alumni Pondok Pesantren Lirboyo (HIMASAL) KH Abdulloh Kafabihi Mahrus menyayangkan beredarnya maklumat palsu dukungan dalam pilpres yang mengatasnamakan Lirboyo.
Sebelumnya pada Selasa, 12 Maret 2019, Pengasuh Pesantren Lirboyo KH Anwar Mansyur dan KH Abdulloh Kafabihi Mahrus menandatangani Maklumat Masyayikh yang minta pada seluruh santri dan alumni mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
Namun sehari kemudian pada, Rabu, 13 Maret 2019 muncul maklumat serupa. Namun kalimat dukungan kepada nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin diedit dan diubah menjadi dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Secara fisik, Maklumat palsu ini sangat kelihatan editannya. Dalam maklumat palsu itu juga dibumbui kalimat jika Prabowo-Sandi merupakan hasil Ijtima Ulama.
Meski menyayangkan adanya maklumat palsu ini, KH Kafabihi mengaku telah memaafkan pembuatnya. “Jadi ini maklumat palsu. Biarkan saja nanti kan tahu sendiri, becik ketitik ala ketara,” kata KH Kafabihi, Kamis, 14 Maret 2019.
Sekadar diketahui, maklumat palsu ini bermula dari penyebaran melalui sebuah akun atasnama Arief Wicaksana.
Arif Wicaksana kini telah mengakui kesalahannya dan datang kepada Dzurriyah Keluarga Besar Pesantren Lirboyo untuk meminta maaf dan mengklarifikasi.
Arief juga sudah membuat surat pernyataan dengan disaksikan lima orang perwakilan keluarga Pondok Pesantren Lirboyo.
KH Kafabihi memastikan, saat ini keluarga besar Lirboyo telah sepakat untuk memberikan dukungan bagi pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Maklumat (dukungan pada Jokowi) tersebut ikhtiar kami dari keluarga Lirboyo yang diperuntukkan khususnya untuk santri dan alumni yang mempunyai hak pilih. Ini hak kami mengarahkan santri agar tak carut marut,” ujarnya.
Selama ini sosok Jokowi dinilai teruji dengan program yang baik serta pembangunan. Selain itu keberadaan KH Ma’ruf Amin yang berasal dari kalangan Kyai Nahdatul Ulama juga menjadi pertimbangan para masyayikh memutuskan angkah tersebut.
“Bapak Jokowi ini kan sudah teruji pemerintahannya, pembangunan baik. Ada kelompok yang menilai Pak Jokowi dari tidak baiknya saja, tapi baiknya tidak dinilai ini kan tidak adil,” kata dia.